Langsung ke konten utama

SOLID - Prinsip Desain Arsitektur Di Dalam Pemrograman Object Oriented (Interface Segregation Principal)

 Clients should not be forced to depend upon interfaces that they do not use

Definisi Interface Segregation

     Sesuai dengan pengertian di atas, Interface segregation merupakan prinsip yang bertujuan untuk mencegah suatu interface / abstract class mempunyai banyak fungsi yang tidak saling terkait yang menyebabkan penggunaan class implementasi menjadi lebih kompleks. 
     Mirip seperti konsep Single Responsibility, tujuan prinsip Interface Segregation bertujuan untuk mengurangi ketergantungan Class yang disebabkan oleh suatu class / interface yang mempunyai banyak fungsi yang tidak saling terkait, yang kemudian membaginya menjadi beberapa interface yang lebih kecil yang lebih independent.
         Untuk lebih jelasnya, kita akan membahasnya melalui contoh.

Contoh Pelanggaran Prinsip Interface Segregation

          Anggap kita punya karyawan WorkerInterface, dimana interface tersebut mempunyai function work() dan sleep() dan juga eat() yang nantinya akan di implementasi oleh Class seperti potongan kode berikut.
 1
 2
 3
 4
 5
 6
 7
 8
 9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42
43
44
45
46
47
48
49
50
51
52
<?php

/**
 *
 * @author apple
 */
interface WorkerInterface 
{
    public function work():string;
    
    public function sleep():string;
    
    public function eat():string;
}

class KaryawanTetap implements WorkerInterface 
{
    
    public function eat(): string 
    {
        return "mulai makan free";
    }

    public function sleep(): string 
    {
        return "mulai tidur";
    }

    public function work(): string 
    {
        return "mulai kerja 8 Jam";
    }

}

class KaryawanMagang implements WorkerInterface 
{
    public function eat(): string 
    {
        return "mulai makan bawa sendiri";
    }

    public function sleep(): string 
    {
        return "mulai tidur";
    }

    public function work(): string 
    {
        return "mulai kerja 6 Jam";
    }
}
dari contoh di atas nampaknya tidak ada yang salah bukan ?. Namun dikemudian hari kita kedatangan robot yang dia akan menjadi tambahan tenaga karyawan kita. Jadi kita akan membuat Class Robot yang implements ke Interface WorkerInterface. 
 1
 2
 3
 4
 5
 6
 7
 8
 9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
<?php

class Robot implements WorkerInterface 
{
    public function eat(): string 
    {
        // robot tidak makan
    }

    public function sleep(): string 
    {
        // robot tidak tidur
    }

    public function work(): string 
    {
        return "mulai kerja 24 Jam non stop";
    }
}
nah masalah disini muncul. Robot tidak tidur, juga tidak makan. Sedangkan untuk menjadi karyawan maka Class robot harus mengimplementasikan function sleep() dan juga eat() sedangkan Robot tidak menggunakan kedua function tersebut yang menyebabkan kita mengimplementasikan function yang tidak digunakan.

Solusi

Untuk mengatasi masalahpada contoh di atas, kita perlu memisahkan function menjadi beberapa interface terpisah.
 1
 2
 3
 4
 5
 6
 7
 8
 9
10
11
12
13
14
15
16
<?php

interface WorkerInterface 
{
    public function work():string;
}

interface SleepableInterface 
{
    public function sleep():string;
}

interface EatableInterface 
{
    public function eat():string;
}
kemudian kita bisa implement sesuai dengan kebutuhan seperti kode berikut:
 1
 2
 3
 4
 5
 6
 7
 8
 9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42
43
44
45
46
47
<?php

class KaryawanTetap implements WorkerInterface, SleepableInterface, EatableInterface 
{ public function eat(): string { return "mulai makan free"; } public function sleep(): string { return "mulai tidur"; } public function work(): string { return "mulai kerja 8 Jam"; } } class KaryawanMagang implements WorkerInterface, SleepableInterface, EatableInterface
{ public function eat(): string { return "mulai makan bawa sendiri"; } public function sleep(): string { return "mulai tidur"; } public function work(): string { return "mulai kerja 6 Jam"; } } class Robot implements WorkerInterface { public function work(): string { return "mulai kerja 24 Jam non stop"; } }
karena Robot tidak makan dan tidak tidur, maka Robot tidak perlu impelements ke interface SleepableInterface juga EatableInterface . Sehingga kita dapat menggunakan class tersebut sebagaimana Class WorkerManager berikut.
 1
 2
 3
 4
 5
 6
 7
 8
 9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
<?php

class WorkerManager
{
    private array $workers;
    
    public function __construct() 
    {
        $this->workers = [];
    }
    
    public function addWorker(WorkerInterface $worker):void
    {
        $this->workers[] = $worker;
    }
    
    public function startWork():void
    {
        foreach ($this->workers as $worker) {
            $worker->work();
        }
    }
}

Kesimpulan

Dengan menggunakan prinsip Interface Segregation, kita bisa menghindari penulisan function yang tidak perlu, sehingga kode yang kita buat menjadi lebih rapi juga lebih mudah untuk dikembangkan.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Contoh Perhitungan Algoritma Perceptron

      Melanjutkan tulisan saya sebelumnya tentang algoritma perceptron,kali ini saya akan menulis tentang conto perhitungan manual algoritma perceptron. Untuk contoh kasusnya saya menggunakan data logika AND. Cekidot.... Algoritma      Data yang kita gunakan sebagai contoh adalah data logika AND sebagai berikut: x1 x2 target 0 0 0 0 1 0 1 0 0 1 1 1       tentukan bobot awal secara acak, saya pakai contoh w1 = 0,w2 =0, learning rate = 1, bias = 0,maksimal epoh = 10. Disini saya memakai fungsi aktivasi undak biner. Epoh ke 1 Data ke satu x = {0,0}, bobot w = {0,0},b=0,target = 0 y_in = (x1*w1)+(x2*w2)+b = (0*0)+(0*0)+0 = 0 y = sign(0) = 1 karena y != target maka hitung error dan update bobot  error = target - y = 0 - 1 = -1 w1_baru = w1_lama +(learning_rate*error*x1)                = 0 ...

Contoh Perhitungan Algoritma Learning Vector Quantization

Melanjutkan tulisan saya tentang algoritma Learning Vector Quantization yang lalu, kali ini saya akan melanjutkan dengan contoh perhitungan manual. Berikut ini contoh data yang akan kita hitung. No X1 X2 X3 X4 target 1 0 1 1 0 0 2 0 0 1 1 1 3 1 1 1 1 0 4 1 0 0 1 1 pada contoh di atas, saya menggunakan 4 data sebagai data training beserta target yang bertujuan untuk mendapatkan bobot yang akan digunakan pada proses klasifikasi. Bobot awal adalah { 1, 1, 1, 0} dan { 1, 0, 1, 1} dengan learning rate 0,05 dengan fungsi pembelajaran = 0,1. Pelatihan Iterasi ke 1 1. Data ke 1 { 0, 1, 1, 0} dengan target 0, bobot = {{ 1, 1, 1, 0},{ 1, 0, 1, 1}}      - menghitung bobot untuk masing masing output :          kelas 0 = sqrt(((0-1)^2)+((1-1)^2)+((1-1)^2)+((0-...

Part 7 : Normalisasi Histogram

Menyambung tulisan saya yang sebelumnya tentang pengolahan citra khususnya histogram,kali ini saya lanjutkan tentang Normalisasi histogram.Sebelumnya saya harap agan sudah mengerti tentang histogram.Jika belum bisa di baca dulu di tulisan saya sebelumnya di sini . Normalisasi Histogram adalah menskalakan nilai piksel secara linear untuk menggunakan secara penuh jangkauan yang tersedia. Rumus :  Keterangan : n k= nilai grayscale dari piksel ke k(k = 0,1,2,3....) min = nilai grayscale terkecil yang diperoleh dari histogram max = nilai grayscale terbesar L = range nilai grayscale citra Contoh perhitungan : dari tabel di atas,nilai min adalah 2 yaitu nilai grayscale terkecil dari citra dan max adalah 5 s = 0 - 2 /5 - 2 =0 (untuk n = 0)  hasil = 0 x 7(nilai maksimal grayscale) = 0 sk = 3 - 2 /5 - 2 = 0.333  (untuk n = 3) hasil = 0.333 x 7 = 2 keterangan : 7 adalah range grayscale dari citra,dan untuk banyak kasus biasanya memakai 255. Tujuan Normalisasi...